Text
KARYA TULIS ILMIAH EFEKTIVITAS PERBANDINGAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN RAWAT INAP DEMAM TIFOID BERDASARKAN PERBAIKAN KLINIS DAN AVLOS (AVERAGE LENGTH OF STAY) DI KLINIK X SIDOARJO
XMLABSTRAK
Demam tifoid adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang menyerang sistem pencernaan. Dari data WHO tahun 2018 terlihat bahwa jumlah kasus demam tifoid di seluruh dunia mencapai 11-12 juta pada tahun 2018, dan jumlah kematian terkait demam tifoid setiap tahunnya adalah 128.000-161.000. Demam tifoid adalah penyakit infeksi, dan pengobatannya membutuhkan antibiotik. Ketika diagnosis klinis demam tifoid ditegakkan, antibiotik harus segera diberikan. Perbaikan klinis dan rata - rata lama rawat inap akan berpengaruh dalam menentukan efektivitas antibiotik yang digunakan dalam terapi demam tifoid. Metode penelitian ini menggunakan penelitian observasional non eksperimental deskriptif. Teknik pengambilan data dilakukan secara retrospektif yaitu menggunakan data sekunder berupa data rekam medis di Klinik X Sidoarjo. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa ceftriaxon lebih efektif menurunkan lama hari rawat inap dibandingkan dengan antibiotik lain dimana ceftriaxon (rata–rata 2,7 hari), cefotaxim (rata rata 3,5 hari), cefixime (rata–rata 3,5 hari), dan thiamfenikol (rata–rata 4,6 hari). Sedangkan pada perubahan klinis tidak ada perubahan signifikan karena semua pasien demam tifoid pulang dengan keadaan membaik dengan rekomendasi dokter.
ABSTRACT
Typhoid fever is a disease caused by the bacterium Salmonella typhi that attacks the digestive system. From the 2018 WHO data, it can be seen that the number of cases of typhoid fever worldwide reached 11-12 million in 2018, and the number of deaths related to typhoid fever each year was 128,000-161,000. Typhoid fever is an infectious disease, and its treatment requires antibiotics. When the clinical diagnosis of typhoid fever is established, antibiotics should be given immediately. Clinical improvement and the average length of hospitalization will have an effect in determining the effectiveness of antibiotics used in the treatment of typhoid fever. This research method uses descriptive non-experimental observational research. The data collection technique was carried out retrospectively by using secondary data in the form of medical record data at the clinic X Sidoarjo. Based on the results of the study, it was concluded that ceftriaxone was more effective in reducing length of hospital stay compared to other antibiotics where ceftriaxone (average 2.7 days), cefotaxim (average 3.5 days), cefixime (average 3.5 days), and thiamphenicol (average 4.6 days) . Meanwhile, in clinical changes, there were no significant changes because all typhoid fever patients returned home with an improved condition with the doctor's recommendation.
Detail Information
Item Type |
KARYA TULIS ILMIAH
|
---|---|
Penulis |
Fitri Nurillah - Personal Name
|
Student ID | |
Dosen Pembimbing |
Apt. Fahmi Ardianti Purnawiranita, S.Farm., M.Farm - - Dosen Pembimbing 1
|
Penguji |
Apt. M. Rizky Arif, M.Farm - - Ketua Penguji
Apt. Merry Patrilinila Chresna, S.Farm., M.Kes - - Penguji 1 Apt. Fahmi Ardianti Purnawiranita, S.Farm., M.Farm - - Penguji 2 |
Kode Prodi PDDIKTI |
074117
|
Edition |
Published
|
Departement | |
Contributor | |
Language |
Indonesia
|
Publisher | Akademi Farmasi Mitra Sehat Mandiri Sidoarjo : Krian., 2022 |
Edition |
Published
|
Subject(s) | |
No Panggil | |
Copyright | |
Doi |